San Rafael Clinical

We Different But Same

Menu
  • Home
  • FACEBOOK
  • Film Indonesia
  • Mulan
  • Sepakbola Indonesia
  • Hollywood
  • Intimidasi
Menu

Author: sanrafaelclinica

Gagal di Box Office, ‘BENYAMIN BIANG KEROK’ Dituntut Hak Cipta

Posted on April 30, 2018October 7, 2020 by sanrafaelclinica

Sejak resmi tayang pada 1 Maret 2018 kemarin, BENYAMIN BIANG KEROK memang meraih hasil yang di bawah harapan. Memasang aktor kelas A, Reza Rahadian sebagai si Pengki, film yang diarahkan oleh Hanung Bramantyo ini justru tak sanggup menembus satu juta penonton. Dari data yang dilansir filmindonesia.or.id, BENYAMIN BIANG KEROK cuma mampu menghasilkan 740.346 penonton yang membuatnya kalah dari EIFFEL, I’M IN LOVE 2 dan YOWIS BEN.

Buntut dari perilisan film itu, Falcon Pictures selaku pihak produser malah dituntut oleh Syamsul Fuad terkait hak cipta skenario. Sekedar informasi, Syamsul adalah penulis skenario BIANG KEROK (1972) film yang dibintangi mendiang komedian legendaris Betawi, Benyamin Sueb. Syamsul memberanikan diri menggugat Falcon karena jalan cerita BIANG KEROK yang dia tulis 46 tahun lalu itu diadaptasi dan dimodifikasi tanpa izin oleh Falcon untuk dikembangkan di BENYAMIN BIANG KEROK.

Kendati namanya dituliskan di bagian credit title, ternyata masalah royalti dan hak cipta antara Syamsul dan Falcon belum usai. Syamsul pun menunjuk Bakhtiar Yusuf sebagai kuasa hukum dan sudah melayangkan dua kali surat pernyataan pribadi serta satu kali somasi. Namun Falcon seolah tak bergeming dan enggan menghadiri sidang pertama pada 22 Maret 2018 kemarin, seperti dilansir detikHOT.

Sidang mediasi kedua pun berlanjut pada 5 April 2018 yang harus ditunda karena administrasi belum lengkap. Sudah mengutus kuasa hukum, Falcon yang bekerjasama dengan Max Pictures untuk BENYAMIN BIANG KEROK inipun hadir. Hanya saja sidang ini baru dilanjutkan pada 12 April 2018 yang tampaknya masih belum menemukan titik temu.

 

Falcon Pictures Belum Bayar Ganti Rugi

 

Sebagai perusahaan produksi film yang besar dan memiliki sederet film-film blockbuster, Syamsul justru menilai kalau Falcon menyepelekan masalah hak cipta ini. Bahkan hingga akhirnya BENYAMIN BIANG KEROK turun layar, Syamsul mengaku kalau dia sama sekali belum menerima royalti. Lebih lanjut Syamsul bahkan bercerita jika pihak Falcon menawar hak cipta skenario karena dirinya mengajukan Rp 25 juta, sementara Falcon cuma menyanggupi Rp 10 juta lantaran sisanya dilimpahkan ke keluarga mendiang Benyamin.

Demi memperkuat tuntutan, Bakhtiar pun menyiapkan berbagai bukti dokumen mengenai sinopsis cerita BIANG KEROK yang mirip dengan BENYAMIN BIANG KEROK, sekaligus saksi-saksinya. Mengenai tudingan Syamsul, Falcon dan Max Pictures yang menunjuk Atep Koswara sebagai kuasa hukum berharap semua berakhir damai. Menurut Atep, kliennya jelas punya alasan kenapa belum mengabulkan keinginan Syamsul.

 

‘BENYAMIN BIANG KEROK’ Proyek Ambisius Yang Tragis

 

Memasang Reza beserta aktor senior Rano Karno, proyek BENYAMIN BIANG KEROK memang terdengar cukup ambisius dengan budget miliaran rupiah. Sukses DILAN 1990 yang meraih lebih dari 6,3 juta penonton langsung tertutup dengan kritikan pedas atas BENYAMIN BIANG KEROK. Banyak yang menilai naskah yang ditulis Bagus Bramanti itu gagal total memperlihatkan kualitas Reza. Bahkan kritikan keras juga datang dari komunitas Betawi.

Menurut mereka, BENYAMIN BIANG KEROK tidak serius dalam menggarap cerita. “Semua asal comot. Memang benar Benyamin juga asal comot, tetapi beda asal comot dengan kreatifitas togel pelangi dibanding asal comot yang tanpa pikiran. Banyak menjiplak adegan ala Hollywood berlatar spionase dan menggambarkan kehidupan malam yang tak sesuai dengan budaya Betawi dan semangat Benyamin. Memang nama Benyamin jadi dibicarakan lagi, tapi buat apa kalau dinaikkan untuk dipermalukan?” seperti dilansir CNN Indonesia.

Read more

Imbas Jutaan Data Bocor, Indonesia Bakal Blokir Facebook?

Posted on April 28, 2018October 7, 2020 by sanrafaelclinica

Media sosial dengan jumlah pengguna terbesar di dunia, Facebook, baru saja diterpa badai skandal yang luar biasa. Tak main-main, sekitar 87 juta data pengguna Facebook di seluruh dunia bocor karena dicuri Cambridge Analytica untuk kepentingan politik. Dari puluhan juta data yang bocor, mayoritas pengguna berasal dari Amerika Serikat yang mencapai 70,6 juta akun. Sementara menurut data yang dilansir CTO Facebook, Mark Schoepfer, ada 10 besar negara dengan data paling banyak dicuri dan Indonesia ada di posisi ketiga di bawah Amerika serta Filipina.

Atas kebocoran data satu juta akun itu, Komisi I DPR RI pun mengungkapkan reaksi mereka. Meutya Hafid selaku Wakil Ketua fraksi Golkar di Komisi I menilai jika Facebook sudah melanggar UU yang berlaku. Dilansir CNN Indonesia, Meutya menjelaskan kalau Facebook melanggar UU ITE pasal 32. “Sebagai negara yang berdaulat, hukum di Indonesia harus dipenuhi dan siapapun yang melanggar dikenakan sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku. Pemerintah bisa menuntut, menjatuhkan saksi hingga menutup akses Facebook di Indonesia.”

Senada dengan Meutya, Hanafi Rais dari fraksi PAN juga mendesak agar Komisi I segera memanggil perwakilan Facebook Indonesia mengenai kebocoran data. Berbeda dengan anggota dewan, Menkominfo Rudiantara justru menghimbau agar warganet melakukan ‘puasa’ medsos. Menurut Rudiantara, Kominfo sudah bertemu dengan Facebook Indonesia dan mengingatkan mengenai kewajiban hukum mereka. Tak hanya itu, Kominfo juga mendesak agar Facebook menutup aplikasi pihak ketiga.

Hanya saja peringatan tertulis yang dikeluarkan Kominfo itu dianggap sebagai langkah lemah oleh Pratama Persadha, pakar keamanan siber dari CISSRec. Menurut Pratama, seharusnya pemerintah bisa tegas dan minimal meminta daftar data pengguna yang bocor supaya pemiliknya bisa mengganti password atau menutup akun.

 

Data Akun FB Bocor Untuk Pilkada DKI Jakarta

 

Sementara itu Kominfo sempat menduga bahwa data pengguna Facebook Indonesia yang bocor mencapai satu juta lebih. Tak menutup kemungkinan kalau data yang bocor itu digunakan untuk kepentingan Pilkada DKI Jakarta 2017. Dugaan ini diungkapkan oleh Henri Subiakto selaku Staf Ahli Menkominfo. “Lhoh itu semua kan bisa jadi, bisa jadi juga. Kita enggak tahu semua makanya kita harus hati-hati betul mengungkap apa yang terjadi.”

Meskipun demikian, Henri masih terdengar ragu mengenai kemungkinan data yang bocor itu untuk Pilpres 2019 karena lebih masuk akal digunakan dalam Pilkada tingkat provinsi. Sementara itu dari seluruh data yang diakui Facebook, 81% di antaranya adalah milik pengguna Amerika Serikat yang disinyalir untuk mempengaruhi hasil Pilpres 2016 sehingga Donald Trump terpilih.

“Kalau datanya 1,3 juta kelasnya bukan Pilpres, tapi mungkin Pilkada. Jadi Cambridge Analytica punya prinsip mengubah politik dari mempelajari cara pandang dan budaya. Sistemnya adalah seluruh jejak digital pengguna itu ditangkap oleh Facebook dan menjadi data-data profiling yang kemudian dipakai Cambridge Analytica untuk melakukan strategi komunikasi dan mempengaruhi Pilpres Amerika,” ungkap Henri panjang lebar.

 

Mark Zuckerberg Didesak Tanggung Jawab

 

Atas skandal kebocoran puluhan juta data pengguna GADISPOKER ini, Mark Zuckerberg selaku pemimpin Facebook pun didesak untuk bertanggung jawab. Sebuah petisi online di Avaaz sampai mengungkapkan empat tuntutan untuk dipenuhi Facebook. Keempat tuntutan itu adalah meminta Facebook memiliki auditor independen atas penyalahgunaan data pengguna, penghapusan akun palsu dan bot, bersikap terbuka atas hoax dan membendung penyebaran hoax dengan melibatkan pihak independen.

Read more

Posts navigation

  • Previous
  • 1
  • 2
  • 3

Recent Posts

  • Deretan Pesepakbola Yang Bela Muslim Uighur
  • Biden Sebut Trump Rusak Demokrasi Dengan Penolakan Kekalahan
  • Jenderal Militer Polandia dan Menkes Inggris Positif Corona
  • Tanggapan Mahfud MD Soal Rizieq Kirim Surat Pencekalan: Kok Cuma di TV
  • Deretan film Hollywoood terbaik di pertengahan hingga akhir tahun 2019

Recent Comments

    Archives

    • December 2020
    • November 2020
    • April 2020
    • November 2019
    • September 2019
    • June 2019
    • May 2019
    • April 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • November 2018
    • July 2018
    • June 2018
    • May 2018
    • April 2018

    Bandar Togel Online

    Bursa Togel Terpercaya

    © 2021 San Rafael Clinical | Theme by Superbthemes